Saturday, August 11, 2012


Judul buku: MANUSIA SURGAWI
Penulis: Yun dan Paul Hattaway
Penerbit: YKBK
Jenis buku: Biografi/Kesaksian

Resensi:
Hasil penginjilan di Cina sempat dikira telah musnah. Hal ini karena misionaris-misionaris diusir keluar (bahkan menjadi martir) saat komunisme mengambil alih pemerintahan Cina pada tahun 1949-1950. Namun ternyata Tuhan tetap memelihara benih Injil. Ada keluarga di Henan yang pernah mendengar injil dan secara awam mengenal Yesus. Seorang anaknya dari keluarga itu adalah  Yun yang akhirnya bertobat sungguh-sungguh. Hal itu dimulai saat papa-nya sempat sakit keras, lalu sembuh karena berdoa bersama.

Yun semakin menyukai dan merindukan firman Allah, namun Alkitab tidak bisa didapat karena dianggap barang terlarang oleh pemerintah. Namun Allah melalui penglihat dalam mimpi menunjukkan  penglihatan tentang Alkitab yang akan datang padanya. Seiring dengan pertumbuhan imannya Yun lalu mulai menceritakan injil lewat ingatan dan lagu-lagu kepada yang lain. Oleh karena pelayanan Yun maka dia dikejar-kejar oleh polisi dan agen pemerintah, hingga dipenjara lalu disiksa dan di kirim ke kerja paksa.Kisah ini penderitaan ini mengingatkan kita kepada kesulitan yang dihadapi nabi-nabi dan rasul-rasul dalam Alkitab. 
Judul buku ini diambil dari sebutan orang kepada Yun yaitu “Manusia Surgawi”. Sebenarnya julukan ini bukan untuk menyombongkan diri, melainkan ada asal mulanya. Yaitu suatu saat ketika sedang melayani dan memberitakan Firman, polisi datang dan menangkapnya. Saat itu dia dipaksa untuk mengatakan identitasnya. Yun tahu jika dia mengutarakan namanya pastilah polisi akan mengorek informasi lebih banyak tentang jemaat dan kekristenan. Itu berarti bencana bagi jemaat yang Yun layani. Sehingga saat dia dipaksa dan dipukul untuk mengatakan identitasnya, dia berteriak, “aku manusia surgawi, aku manusia milik surga.” Teriakannya juga merupakan suatu cara untuk memperingatkan jemaat disekitar bahwa ada bahwa sehingga mereka bisa melarikan diri dan tidak tertangkap.
Yun menderita tapi dia merasakan perlindungan dan penyertaan Tuhan. Dia mengatakan bahwa Tuhanlah yang menyertainya. Dia mengatakan bahwa kita ini tidak ada apa-apa, semua karena Tuhan. Ada juga mujizat kuasa Tuhan yang terjadi. Misalkan pengalaman petrus, yaitu keluar dari penjara dengan cara yang ajaib. Apapun yang terjadi Yun tetap mengadakan pelayanan penginjilan kepada orang-orang di luar maupun di dalam penjara. Banyak orang yang bertobat bahkan yang sebelum hukuman mati.Yun begitu dikejar-kejar oleh pemerintah komunis hingga keluarga sempat diungsikan ke Jerman.

Buku ini memberikan kekuatan bagi para pembacanya. Bukan karena kekuatannya sendiri, dia mengatakan dia sempat putus asa saat menulis buku ini tapi karena Tuhan yang menguatkan maka dia bisa menyelesaikan penulisan. Kesaksian hidup Yun mengingatkan kita untuk tidak menjadi orang Kristen dengan mental yang lemah, suka putus asa dan mengasihani diri. Kita mengetahui bahwa banyak orang percaya yang lebih susah dari kita namun mereka tetap setia kepada Tuhan.
Dalam penderitaan dia mengatakan, “Dunia tidak bisa melakukan apa-apa kepada orang Kristen yang tidak takut kepada manusia (tapi takut kepada Tuhan)”

2 comments:

  1. Buku Kesaksian yang menarik..
    Ntar saya cek di Toko Buku Imanuel...
    Makasih atas Resensi'ya...


    http://www.Pasukanljc.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Sudah baca buku kesaksiannya? bagaimana kesannya? Tuhan memberkati Laskar Kristus!

    ReplyDelete