Judul buku: MANUSIA SURGAWI
Penulis: Yun dan Paul Hattaway
Penerbit: YKBK
Jenis buku: Biografi/Kesaksian
Resensi:
Hasil penginjilan di Cina sempat dikira telah musnah. Hal ini
karena misionaris-misionaris diusir keluar (bahkan menjadi martir) saat
komunisme mengambil alih pemerintahan Cina pada tahun 1949-1950. Namun ternyata
Tuhan tetap memelihara benih Injil. Ada keluarga di Henan yang pernah mendengar
injil dan secara awam mengenal Yesus. Seorang anaknya dari keluarga itu adalah Yun yang akhirnya bertobat sungguh-sungguh.
Hal itu dimulai saat papa-nya sempat sakit keras, lalu sembuh karena berdoa
bersama.
Yun semakin menyukai dan merindukan firman Allah, namun Alkitab tidak bisa didapat karena dianggap barang terlarang oleh pemerintah. Namun Allah melalui penglihat dalam mimpi menunjukkan penglihatan tentang Alkitab yang akan datang padanya. Seiring dengan pertumbuhan imannya Yun lalu mulai menceritakan injil lewat ingatan dan lagu-lagu kepada yang lain. Oleh karena pelayanan Yun maka dia dikejar-kejar oleh polisi dan agen pemerintah, hingga dipenjara lalu disiksa dan di kirim ke kerja paksa.Kisah ini penderitaan ini mengingatkan kita kepada kesulitan yang dihadapi nabi-nabi dan rasul-rasul dalam Alkitab.
Yun semakin menyukai dan merindukan firman Allah, namun Alkitab tidak bisa didapat karena dianggap barang terlarang oleh pemerintah. Namun Allah melalui penglihat dalam mimpi menunjukkan penglihatan tentang Alkitab yang akan datang padanya. Seiring dengan pertumbuhan imannya Yun lalu mulai menceritakan injil lewat ingatan dan lagu-lagu kepada yang lain. Oleh karena pelayanan Yun maka dia dikejar-kejar oleh polisi dan agen pemerintah, hingga dipenjara lalu disiksa dan di kirim ke kerja paksa.Kisah ini penderitaan ini mengingatkan kita kepada kesulitan yang dihadapi nabi-nabi dan rasul-rasul dalam Alkitab.
Judul buku ini diambil dari sebutan orang kepada Yun yaitu “Manusia
Surgawi”. Sebenarnya julukan ini bukan untuk menyombongkan diri, melainkan ada
asal mulanya. Yaitu suatu saat ketika sedang melayani dan memberitakan Firman,
polisi datang dan menangkapnya. Saat itu dia dipaksa untuk mengatakan
identitasnya. Yun tahu jika dia mengutarakan namanya pastilah polisi akan
mengorek informasi lebih banyak tentang jemaat dan kekristenan. Itu berarti
bencana bagi jemaat yang Yun layani. Sehingga saat dia dipaksa dan dipukul
untuk mengatakan identitasnya, dia berteriak, “aku manusia surgawi, aku manusia
milik surga.” Teriakannya juga merupakan suatu cara untuk memperingatkan jemaat
disekitar bahwa ada bahwa sehingga mereka bisa melarikan diri dan tidak
tertangkap.
Yun menderita tapi dia merasakan perlindungan dan penyertaan
Tuhan. Dia mengatakan bahwa Tuhanlah yang menyertainya. Dia mengatakan bahwa
kita ini tidak ada apa-apa, semua karena Tuhan. Ada juga mujizat kuasa Tuhan
yang terjadi. Misalkan pengalaman petrus, yaitu keluar dari penjara dengan cara
yang ajaib. Apapun yang terjadi Yun tetap mengadakan pelayanan penginjilan
kepada orang-orang di luar maupun di dalam penjara. Banyak orang yang bertobat
bahkan yang sebelum hukuman mati.Yun begitu dikejar-kejar oleh pemerintah komunis hingga
keluarga sempat diungsikan ke Jerman.
Buku ini memberikan kekuatan bagi para pembacanya. Bukan karena kekuatannya sendiri, dia mengatakan dia sempat putus asa saat menulis buku ini tapi karena Tuhan yang menguatkan maka dia bisa menyelesaikan penulisan. Kesaksian hidup Yun mengingatkan kita untuk tidak menjadi orang Kristen dengan mental yang lemah, suka putus asa dan mengasihani diri. Kita mengetahui bahwa banyak orang percaya yang lebih susah dari kita namun mereka tetap setia kepada Tuhan.
Dalam penderitaan dia mengatakan, “Dunia tidak bisa
melakukan apa-apa kepada orang Kristen yang tidak takut kepada manusia (tapi
takut kepada Tuhan)”
Buku Kesaksian yang menarik..
ReplyDeleteNtar saya cek di Toko Buku Imanuel...
Makasih atas Resensi'ya...
http://www.Pasukanljc.blogspot.com
Sudah baca buku kesaksiannya? bagaimana kesannya? Tuhan memberkati Laskar Kristus!
ReplyDelete