Judul Buku: Allah menyapa anda
Penulis: Tony Jones
Penerbit: BPK Gunung Mulia
Jenis buku: Renungan/Doa
Resensi:
Kekristenan bukan sekedar tentang pengetahuan, doktrin,
peraturan dan ritual-ritual agama. Melainkan Kekristenan sebagai “menjalani
hidup bersama dengan Tuhan” Oleh sebab itu hubungan dengan Tuhan penting. Oleh
sebab itu menjadi seorang Kristen yang sungguh-sungguh mengalami hidup bersama
Tuhan adalah suatu hal yang seharusnya didambakan dan dituju oleh setiap orang
percaya.
Dalam Alkitab,hal ini tergambar jelas dalam Mazmur-mazmur,
dimana hubungan dengan Tuhan tergambar dalam doa, pujian dan pengakuan iman
kepada Tuhan dalam berbagai situasi, senang, takut, bahaya. Dan berhubungan
dengan TUhan ini bukan sekedar manusia berseru kepada Allah tapi juga
sebaliknya dimana Allah berbicara kepada umatNya. Tokoh-tokoh Alkitab berjalan,
bergaul dan mengalami Tuhan dalam kehidupannya.
Kehidupan tokoh-tokoh Alkitab adalah hal yang Tuhan juga
inginkan saat ini. Bukan dalam hal membuat mujizat, atau mendengarkan Tuhan
bersuara dari gunung Sinai. Tapi dalam hal setiap tokoh Alkitab mengalami
hubungan dan pergaulan yang nyata dengan Tuhan. Tuhan masih berbicara kepada
kita (dalam pengertian tertentu). Masalahnya adalah, apakah kita
mendengarkanNya? Tuhan masih menyertai kita. Masalahnya apakah kita
menyadarinya?
Lectio Divina adalah suatu cara yang dilakukan leluhur iman
kita, seperti Benediktus pada abad 5, Guigo II pada abad 12 dsb. Dimana mereka
tidak mau dikacaukan dengan berbagai keributan dunia (baik keributan suara,
kesibukan maupun godaan) dan mencari tempat dan cara untuk boleh mendengar
Allah dan mengalami Allah.
LANGKAH-LANGKAH LECTIO DIVINA
-Lectio: membaca suatu perikop (bisa dengan lectiograph).
Carilah tempat yang mendukung, kondisi lingkungan yang tenang, posisi duduk dan
mata, lalu waktu.
Membaca dengan pelan, bukan untuk memahami, tapi untuk
mendengarkan Tuhan.
-Meditatio
Meditasi adalah dengan aktif mengingat dan memikirkan Firman
Tuhan hingga mempengaruhi kehidupan kita.
Selama lectio akan muncul kata yang “berkesan” buat kita.
Kata itu yang kita meditasikan, pikirkan berulang-ulang dan memperhatikan
berbagai perasaan atau emosi apa yang muncul.
Jangan buru-buru pindah ke tahap berikut, tetap sesuai porsi
waktu krn Tuhan bisa menunjukkan yg lain.
-Oratio
Kita mulai “berurusan” dengan Allah. Kita mulai berbincang,
bertanya, bermohon kepada Dia berkatian dengan lectio yang dibaca, dan
pengalaman akan kata yang dimeditasikan.
Perbincangan ini berpuncak pada pertanyaan, “Tuhan apakah
yang Engkau ingin aku lakukan dengan apa yang telah Engkau berikan kepadaku
pada hari ini?”
-Contemplatio
Kontempelasi adalah tahap akhir, dimana kita melepaskan
semua yang telah kita lalui dalam lectio divina dan menyerahkan diri kepadaNya,
untuk menikmati kehadiran dan cintaNya.
Pergerakan dari doa aktif oratio ke keheningan kontemplasi.
Bab berikutnya menceritakan pengalaman Lectio Divini pribadi
penulis, lalu kelompok kecil dan di gerejanya. Di bab terakhir adalah bahan-bahan latihan Lectio divina .
Di zaman yang bising dan serba tergesa-gesa, buku ini
menawarkan suatu kesempatan untuk boleh mengalami berjalan bersama Tuhan,
mendengar Tuhan dan menikmati kasihNya yang
nyata.
No comments:
Post a Comment