KNOW CAN DO
II. PENYARINGAN NEGATIF VS PENYARINGAN POSITIF
Sangat unik sekali manusia dalam mendengarkan hal-hal baru seringkali
bersikap negatif atau melakukan penyaringan negatif.
Jika hal2 yang kita dengar sesuai kita cepat menerima. Tapi jika itu hal
yang baru bahkan tidak sesuai dengan pendapat kita, cepat sekali datang
penolakan akan apa yang kita dengar/lihat itu.
Hambatan kedua dalam mengetahui dan melakukan adalah “penyaringan negatif”
. seperti sudah diungkapkan, sikap penyaringan negatif ini membuat kita
menolak, selalu mencari kesalahan dan menghancurkan ide/hal baru itu.
Suatu saat saya di tempat pelayanan saya mengatakan, “mari kita membuat
kelompok kecil untuk anak muda”. Pimpinan lain bilang…”oh, dulu sudah pernah,
tapi tidak berhasil. Jadi percuma saja.” Nah sikap2 seperti ini memang
mengintai kita. Padahal setelah saya lakukan dalam 3 tahun saja saya telah
mendapatkan 5 cell group dan 5 orang pimpinan cell group lain dan secara tidak
langsung telah menciptakan cell group2 lain.
Phil suatu saat keluar dari
gereja dgn semangat menyala2, lalu mendengar lagu inspiratif di mobil. Lalu
berhenti dan mulai membuat garis besar pelajaran sebuah kursus yang kmeudian
terlaris selama 30 tahun serta menghasilkan 100 juta dolar. Jika negatif
terhadap pengkhotbah, pesannya dan pemusik ini tidak akan terjadi.
Jadi dalam mendapatkan ide/hal baru kita harus mengalahkan penyaringan
negatif dan mempraktekkan penyaringan positif.
-
Buka pikiran
anda untuk hal-hal yang lain, bersikap
penasaran dan dapatkan yang positif.
-
Mendengar
dengan aktif, mencatat, sensitive terhadap ide/imajinasi yang muncul dan
bersikap proaktif (bgaimana saya bisa menggunakan informasi ini).
Suzanne adalah contoh pola pikir lampu merah ke lampu hijau. Dulu ia
sebagai manager selalu menolak ide-ide dari timnya. Timnya menjadi lelah dan
tak bersemangat. Lalu ia ditegur oleh
salah satu penulis buku ini (Phil). Dan akhirnya ia disuruh untuk dalam rapat
harus memberikan lampu hijau dulu, artinya menghargai, menanyakan alasan kenapa
ide itu bagus, memuji komponen2 ide yg baik. Akhirnya ide2 baik muncul lagi.
Bahkan setelah ada lampu kuning, staf-stafnya tetap menghargainya!
Mengubah pola pikir tertutup dan
negatif menjadi pola pikir terbuka dan positif tidak bisa hanya mengandalkan
nasib. Saat berkomitemen untuk berubah, kita perlu sebuah strategi khusus untuk
terus menerus memperkuat pola pikir kita yang baru.