Judul: Doa Terobosan: Pendekatan baru terhadap Doa Bapa Kami
Penulis: Elmer L. Towns
Penerbit: Metanoia, 2001
Pembukaan oleh Pdt. Yongi Cho, sehingga membaca buku ini
dengan waspada karena banyak kritik tentang ajaran Yonggi Cho tentang “doa yang
selalu terkabul.” Namun ternyata penulis menulis dengan posisinya sendiri.
Penulis meyakinkan pembaca bahwa Doa bapa kami bukan sekedar
untuk ritual ibadah, untuk didoakan bersama-sama di jemaat tapi juga untuk
pribadi orang percaya dan bisa pada segala waktu.
Doa bukan sekedar lama tapi tingkatannya, dari sekedar di
bibir atau hanya diucapkan saja sebagai doa, naik ke tingkatan pemikiran yaitu
setiap kalimat kita mengerti apa artinya dan sungguh-sungguh kita katakan,
hingga tingkat doa yang muncul dari hati yaitu doa telah menjadi pembicaraan
antara kita dengan Allah secara hati ke hati/terbuka.
Dia menegaskan doa bukan sebagai penyampaian catatan
permohonan untuk dimintakan kepada Tuhan, tapi yang pertama dan terutama adalah menyembah
Allah, berkomunikasi dengan Allah, mendengarkan Dia. Doa Bapa Kami menegaskan
hal ini, bahwa dalam berdoa yang paling penting pertama-tama adalah Tuhan. Itulah
sebabnya bagian pertama dari doa Bapa Kami adalah tentang Tuhan.
Doa Bapa Kami penting untuk didoakan karena memiliki (paling
sedikit) 7 fungsi:
1. Anda mengagungkan Allah setiap hari, setiap saat. Ini berarti
anda menjadi penyembah Allah (worshipers).
2. Hidup menurut prinsip-prinsip kerajaanNya. Berarti anda
belajar hidup sebagai warga kerajaan Allah bukan hidup sebagai manusia duniawi
yang dikuasai nafsu dan dosa.
3. Allah membimbing anda untuk menggenapi kehendakNya. Sehingga
kehidupan kita berarti dan ikut serta menjalankan rencana serta kehendakNya.
4. Menerima lebih banyak jawaban dari Allah. Kita
berkomunikasi dengan Allah dan menerima bimbinganNya dengan lebih baik.
5. Dibersihkan dari dosa, baik secara status maupun
perasaan. Diingatkan akan karya pengampunan Tuhan serta mengalami pengampunan
itu dalam kehidupan kita serta berbagi pada yang lain.
6. Allah memberi kemenangan. Allah yang memberikan kekuatan
kepada kita untuk berjuang dan menang.
7. Allah memberi perlindungan. Allah yang melindungi kita
dari roh dan kuasa jahat.
Dalam bab-bab berikutnya penulis menjabarkan bagian per bagian
dari Doa Bapa Kami agar para pendoa Bapa Kami dapat memahami doa Bapa Kami dan
mendoakannya dengan pikiran yang jelas akan apa artinya sekaligus mendoakannya
dengan hati karena doa ini membawa pendoa berkomunikasi dengan Allah.
-Mendekati Allah dengan benar: Allah sebagai Bapa anda.
Dijelaskan bahwa perkataan Bapa kami bukan sekedar menunjukkan bahwa doa ini
harus dipanjatkan oleh kami (jemaat banyak) tapi kata bapa kami juga
menunjukkan bahwa pendoa datang bersama dan melalui Yesus untuk bertemu Allah
sang Bapa (kata kami merujuk pada pendoa dan Yesus yang membawa kita menghadap
hadirat Allah Bapa).
Permohonan I: Dikuduskanlah namaMu: menunjukkan pertama-tama
dan terpenting adalah menguduskan, menghormati, memuji Tuhan. Dikuduskan bukan
berarti Tuhan perlu dikuduskan karena kurang kudus, melainkan kita mengakui dan
memuji kekudusanNya. Dia yang tidak berdosa, Dia sang pencipta, Dia yang maha.
Permohonan II: Datanglah kerajaanMu: pendoa belajar
prinsip-prinsip kerajaan Allah.
Pendoa diingatkan bahwa hadirat Tuhan yang indah dan penuh
berkah itu kiranya tidak hanya nyata di surga, tapi juga nyata di bumi. Hadirat
Tuhan dapat nyata di bumi melalui umatNya di bumi ini. Dengan doa ini maka
pendoa diingatkan dan dikuatkan untuk menerapkan prinsip-prinsip kerajaan Allah
di bumi.
Permohonan III: jadilah kehendakMu: tunduk kepada rencana
Allah bagi anda.
Pendoa tidak menyandarkan diri pada kehendak atau ambisi
pribadi, tidak juga putus asa kehilangan arti hidup. Melainkan melalui doa ini
pendoa belajar tunduk kepada kehendak Tuhan bagi hidup kita.
Engsel: di bumi seperti di surga: meringkas bagian Tuhan
sebelum beralih ke bagian manusia.
Setelah kita menghadap Tuhan maka tibalah kita pada kondisi
kita sebagai manusia. Tuhan peduli kepada ciptaanNya, Tuhan peduli kepada
umatNya.
Permohonan IV: berilah kami makanan: mendoakan keperluan
hidup kita agar dapat tetap hidup memulikanNya. Makan melambangkan seluruh
kebutuhan jasmaniah kita. Permohonan agar Tuhan menyediakan kebutuhan kita, sehingga
kita dapat hidup untuk memuliakan Allah.
Permohonan V: Ampunilah kami…: agar kita mendapat
pengampunan dan merasa bersih. Mengingatkan pendoa akan karya pengampunan Tuhan
serta bermohon agar karya pengampunan itu nyata terasa dalam hidup pendoa,
serta ternyata bagi orang lain yang membutuhkan pengampunan.
Permohonan VI: jangan bawa kami dalam pencobaan: bukan
berarti tidak ada pencobaan melainan ini mengajak pendoa untuk mengungkapkan kerinduan
hati yang ingin tidak hidup dalam dosa, tidak ingin jatuh dalam dosa dan
kerinduan ini kita serukan pada Tuhan agar Tuhan ikut campur menolong.
Permohonan VII: lepaskan dari yang jahat: mengingatkan
pendoa bahwa iblis dan setan itu nyata dan menyadari bahwa iblis berusaha
menghancurkan anak-anak Allah maka kita dalam pertempuran, kita minta Allah
melindungi kita dalam pertempuran ini.
Jadi buku ini membawa doa Bapa Kami sebagai sesuatu yang
pribadi dan tak sekedar pengulangan belaka atau mantra tapi adalah formula doa
yang menuntun kita untuk berdoa dengan lengkap kepada Tuhan setiap saat. Doa
Bapa Kami dapat membuat terobosan dalam kehidupan rohani karena menuntun kita
berdoa dengan benar dan mendalam.
+ ada panduan P.A (pendalaman alkitab) dan panduan berdoa
sehingga sangat membantu pembaca yang rindu untuk mendalami dan mempraktekkan.