DOA: Bisakah membuat
perubahan? (bag.2)
Siapa yang diubah oleh Doa? Kita, Allah atau keduanya?
Penulis oleh Philip Yancey, diterbitkan dalam terjemahan bahasa
Indonesia oleh BPK Gunung Mulia.
DOA dan SAYA
Apakah Allah peduli kepada rincian hidup kita? Mengapa Allah terlihat
begitu tak terduga dalam memutuskan apakah akan, dan kapan, melakukan
intervensi di planet yang kacau ini. Apakah doa dapat menjawab kebutuhan, dapat
menolong saya? Lalu dia menuliskan kisah2 dimana doa2 nampak tidak dijawab….
Yancey mencoba mencari penghiburan dari Firman Allah berkenaan dengan
ini. Dia menemukan bahwa ada doa2 yesus tidak dijawab, justru disaat2 paling
genting dan penting, yaitu di getsemani, di atas Salib. Jadi Yesus tahun
rasanya tidak mendapatkan jawaban atas permintaan-Nya.
Jawaban dari pertanyaan “kenapa” tidak bisa dijawab. Tapi paling tidak
kita tahu respon dari Bapa melalui Anak, yaitu bagaimana Ia merespon kematian Lazarus, wanita sakit pendarahan,
penghianatan petrus.
Dalam lingkungan yang asing dan sadis ini, Dia perpaling pada doa,
sebagai tempat pelin dungan dari kerumanan ramai dan sebagai pengingat pada
rumah sejatiNya, tempat yang tidak memilii ruang untuk kejahatan, penyakit dan
kematian.
Doa bukanlah cara menghilangkan unsur-unsur yang tidak diketahui dan
tak terduga dalam hidup, melainkan suatu cara memasukkan yang tidak diketahui
dan tak terduga dari anugerah Allah dalam hidup kita.”
-Allah tidak sembarangan melangkahi hukum alam/alami
-Allah belum mengekang kekuatan jahat.
-Allah menyediakan kekuatan surgawi untuk menanggung dan mengubahkan
kejahatan
Doa adalah pergulatan:
-tawar menawar (ala Abraham), perdebatan (ala musa), protes/complain
(ala Ayub dan Mazmur) yang pada akhirnya membawa manusia untuk menemukan
kehendak Allah yang tertinggi. Suatu usaha iman untuk mencapai finalitas
jawaban dari Allah. Frasa “jadilah kehendakMu” harusnya ada di akhir doa saya,
bukan di awal doa.
-doa adalah pergulatan untuk berusaha tekun terus menerus. Karena
ketekunan kita sebagai tanda keinginan yang murni untuk perubahan. Jika kita
mengingnkan Sesuatu kita berusaha dan bertahan.
- Suatu usaha yang mengejar tujuan tapi juga berdampak pada
pertumbuhan “otot” iman. Pertumbuhan iman bisa untuk membawa kita melihat
dengan sisi lain permohonan kita, bahkan hingga pada sudut pandang Allah
menjadi bagian kita.
-Tidak berkomunikasi adalah hal yang lebih buruk daripada berkelahi.
Doa akhirnya memang mengubahkan
si pendoa. Nilai nyata dari doa yang tekun bukanlah bahwa kita mendapatkan apa
yang kita inginkan, melainkan kita menjaid orang yang seharusnya (yang Tuhan inginkan).
Kita mencari hadiah, sebaliknya, kita malah menemukan Si Pemberi, dan akhirnya
mendapatkan hadiah yang tidak lagi kita cari.”
DOA dan DUNIA
-Doa memberikan kita akses pada kekuasaan yang lebih besar dalam
mengubah dunia. Doa dan kuasa dari atas penting karena perubahan juga bukan
sekedar masalah fisik/kasat, tapi juga masalah rohani/tidak kasat mata. (roh2
jahat yang menguasai bumi, menaungi koruptor, pembunuh, penjahat).
-Doa memampukan kita sebagai “tangan” untuk bekerja di dunia selama
terhubung dengan “kepala”
Kisah peralihan politik di Afrika Utara.
-Doa bukan sekedar pertempuran tapi juga adalah tempat
istirahat/kedamaian. Kisah pekerja sukarelawan di pemberian makan orang miskin.
Doa memang dapat mengubahkan
dunia. Bahkan para pendoa adalah orang yang terlibat bersama Allah mengubah
dunia. Adakah perubahan baik yang tidak melibatkan doa?? Tantangnya……
DOA dan ALLAH
-Allah mahatau apakah perlu berdoa? Sebaliknya, Yesus menganggap
kemahatahuan Allah bukan sebagai penyurut melainkan sebagai pendorong motivasi
untuk berdoa. Karena kita tidak perlu perlu menarik perhatian, tidak perlu
betele-tele, tidak perlu membujuk/’babuju’, . kita bisa langsung bicara
dengan-Nya yg mahatahu.
-Allah sebenarnya membiarkan diri-Nya dipengaruhi oleh doa untuk
melakukan apa yang mungkin sebenarnya tidak akan dilakukannya.
-Lewis meringkaskan drama sejarah manusia sebagai sesuatu “di mana
adegan dansketsa umum kisah itu telah ditetapkan penulis, tetap rincian kecil
tertentu dibiarkan terbuka sebagai ruang bagi improvisasi para pemain. Munkin
merupkan misteri mengapa Dia membiarkan kita enar-enar memmengarui jalannya
peristiwa; tetapi ini tidak lebih aneh daripada alasan Dia mengizinkan kita
menyebabkan sesuatu terjadi dengan berdoa daripada metode lainnya”
Pada akhirnya kita harus beriman
bahwa Allah bukan terpisah dari dunia kita, tapi Ia terlibat dalam dunia dan
kehidupan kita. Dan Ya, bahwa naturnya tidak berubah, tapi banyak hal ia
membiarkan diriNya dipengaruhi doa. rsksarebu.blogspot
No comments:
Post a Comment