Wednesday, May 9, 2012

DOA: Bisakah membuat perubahan? (bag.2)


DOA: Bisakah membuat perubahan? (bag.2)
Siapa yang diubah oleh Doa? Kita, Allah atau keduanya?

Penulis oleh Philip Yancey, diterbitkan dalam terjemahan bahasa Indonesia oleh BPK Gunung Mulia.


DOA dan SAYA
Apakah Allah peduli kepada rincian hidup kita? Mengapa Allah terlihat begitu tak terduga dalam memutuskan apakah akan, dan kapan, melakukan intervensi di planet yang kacau ini. Apakah doa dapat menjawab kebutuhan, dapat menolong saya? Lalu dia menuliskan kisah2 dimana doa2 nampak tidak dijawab….
Yancey mencoba mencari penghiburan dari Firman Allah berkenaan dengan ini. Dia menemukan bahwa ada doa2 yesus tidak dijawab, justru disaat2 paling genting dan penting, yaitu di getsemani, di atas Salib. Jadi Yesus tahun rasanya tidak mendapatkan jawaban atas permintaan-Nya.
Jawaban dari pertanyaan “kenapa” tidak bisa dijawab. Tapi paling tidak kita tahu respon dari Bapa melalui Anak, yaitu bagaimana Ia merespon  kematian Lazarus, wanita sakit pendarahan, penghianatan petrus.
Dalam lingkungan yang asing dan sadis ini, Dia perpaling pada doa, sebagai tempat pelin dungan dari kerumanan ramai dan sebagai pengingat pada rumah sejatiNya, tempat yang tidak memilii ruang untuk kejahatan, penyakit dan kematian.
Doa bukanlah cara menghilangkan unsur-unsur yang tidak diketahui dan tak terduga dalam hidup, melainkan suatu cara memasukkan yang tidak diketahui dan tak terduga dari anugerah Allah dalam hidup kita.”

-Allah tidak sembarangan melangkahi hukum alam/alami
-Allah belum mengekang kekuatan jahat.
-Allah menyediakan kekuatan surgawi untuk menanggung dan mengubahkan kejahatan

Doa adalah pergulatan:
-tawar menawar (ala Abraham), perdebatan (ala musa), protes/complain (ala Ayub dan Mazmur) yang pada akhirnya membawa manusia untuk menemukan kehendak Allah yang tertinggi. Suatu usaha iman untuk mencapai finalitas jawaban dari Allah. Frasa “jadilah kehendakMu” harusnya ada di akhir doa saya, bukan di awal doa.
-doa adalah pergulatan untuk berusaha tekun terus menerus. Karena ketekunan kita sebagai tanda keinginan yang murni untuk perubahan. Jika kita mengingnkan Sesuatu kita berusaha dan bertahan.
- Suatu usaha yang mengejar tujuan tapi juga berdampak pada pertumbuhan “otot” iman. Pertumbuhan iman bisa untuk membawa kita melihat dengan sisi lain permohonan kita, bahkan hingga pada sudut pandang Allah menjadi bagian kita.
-Tidak berkomunikasi adalah hal yang lebih buruk daripada berkelahi.

Doa akhirnya memang mengubahkan si pendoa. Nilai nyata dari doa yang tekun bukanlah bahwa kita mendapatkan apa yang kita inginkan, melainkan kita menjaid orang yang seharusnya (yang Tuhan inginkan). Kita mencari hadiah, sebaliknya, kita malah menemukan Si Pemberi, dan akhirnya mendapatkan hadiah yang tidak lagi kita cari.”

 
DOA dan DUNIA
-Doa memberikan kita akses pada kekuasaan yang lebih besar dalam mengubah dunia. Doa dan kuasa dari atas penting karena perubahan juga bukan sekedar masalah fisik/kasat, tapi juga masalah rohani/tidak kasat mata. (roh2 jahat yang menguasai bumi, menaungi koruptor, pembunuh, penjahat).
-Doa memampukan kita sebagai “tangan” untuk bekerja di dunia selama terhubung dengan “kepala”
Kisah peralihan politik di Afrika Utara.
-Doa bukan sekedar pertempuran tapi juga adalah tempat istirahat/kedamaian. Kisah pekerja sukarelawan di pemberian makan orang miskin.
Doa memang dapat mengubahkan dunia. Bahkan para pendoa adalah orang yang terlibat bersama Allah mengubah dunia. Adakah perubahan baik yang tidak melibatkan doa?? Tantangnya……


DOA dan ALLAH
-Allah mahatau apakah perlu berdoa? Sebaliknya, Yesus menganggap kemahatahuan Allah bukan sebagai penyurut melainkan sebagai pendorong motivasi untuk berdoa. Karena kita tidak perlu perlu menarik perhatian, tidak perlu betele-tele, tidak perlu membujuk/’babuju’, . kita bisa langsung bicara dengan-Nya yg mahatahu.
-Allah sebenarnya membiarkan diri-Nya dipengaruhi oleh doa untuk melakukan apa yang mungkin sebenarnya tidak akan dilakukannya.
-Lewis meringkaskan drama sejarah manusia sebagai sesuatu “di mana adegan dansketsa umum kisah itu telah ditetapkan penulis, tetap rincian kecil tertentu dibiarkan terbuka sebagai ruang bagi improvisasi para pemain. Munkin merupkan misteri mengapa Dia membiarkan kita enar-enar memmengarui jalannya peristiwa; tetapi ini tidak lebih aneh daripada alasan Dia mengizinkan kita menyebabkan sesuatu terjadi dengan berdoa daripada metode lainnya”
Pada akhirnya kita harus beriman bahwa Allah bukan terpisah dari dunia kita, tapi Ia terlibat dalam dunia dan kehidupan kita. Dan Ya, bahwa naturnya tidak berubah, tapi banyak hal ia membiarkan diriNya dipengaruhi doa.                                        rsksarebu.blogspot

No comments:

Post a Comment