Friday, October 19, 2012

21 Hukum Kepemimpinan Sejati



21 Hukum Kepemimpinan Sejati

Penulis: John C. Maxwell
Penerbit: Interaksara/kharisma
Kategori buku: pengembangan diri


Pengantar
Mengapa putri Diana dikasihi oleh jutaan orang sementara suaminya tidak?
Mengapa Henry Ford hampir membuat perusahaannya sendiri bangkrut?

Siapa John Maxwel?
Seorang ahli bidang kepemimpinan top dengan pengalaman lebih dari tiga puluh tahun merangkumkan segala yang telah ia pelajari dalam prinsip-prinsip. Menurutnya suka atau tidak suka, hukum kepemimpinan mempengaruhi keefektifan anda dalam kehidupan pribadi maupun professional. Kabar baiknya adalah bahwa setiap hukum kepemimpinan ini dapat dipelajari oleh semua orang!!

Isi (hukum 1 dan 2)
1.       Hukum Katup
Kemampuan memimpin menentukan keefektifan seseorang. Jadi semakin baik/tinggi kemampuan kepemimpinan katup yang terbuka untuk potensi semakin banyak/besar.
Contohnya adalah seorang SE dengan seorang MBA. Seorang SE yang menunjukkan kemampuan dan kesungguhan sehingga menjadi direktur dapat membuka katup potensi dan dampak yang lebih besar daripada seorang MBA yang menjadi staff keuangan saja.
Anda dapat menemukan orang cerda, bertalenta, sukses yang hanya begitu-begitu saja karena keterbatasan dalam kepemimpinannya.
Jadi kemampuan memimpin sangat penting dalam menentukan katup terbuka lebar atau sempit baik dalam keberhasilan diri maupun organisasi. Itulah sebabnya jika perusahaan, gereja, Negara mengalami kesulitan maka yang dicari ganti adalah pemimpinnya. (fenomena terbaru di DKI Jakarta-dari kotak2 vs. kumis, fokoke jokowi dsb).

2.       Hukum Pengaruh
Ukuran sejati dari kepemimpinan adalah pengaruh—tidak lebih, tidak kurang.
Contoh Mother Theresa tidak punya uang, tidak punya jabatan tinggi. Tapi pengaruhnya melalui pelayanannya luar biasa.
Kepemimpinan sejati hanya datang dari pengaruh, harus diraih/diusahakan!

5 pendapat salah tentang kepemimpinan:
-Mitos manajemen: dianggap memimpin dengan mengelola itu sama. Managemen itu focus pada sistem serta proses pengelolaan, sedangkan kepemimpinan tentang mempengaruhi orang (menggerakkan orang dari dalam—kalimat saya). Pemimpin menggerakan orang ke arah baru/tujuan tertentu, manajemen yang mengelola agar pergerakan itu berjalan dengan baik.
-Mitos usahawan: seorang pengusaha/wirausaha belum tentu pemimpin, bisa saja pintar marketing, dagang, kreatif.
-mitos pengetahuan: orang pintar tidak otomatis seorang pemimpin.
-mitos pelopor:
-mitos posisi: “bukan posisi yang menjadikan seseorang pemimpin; justru kepemimpinannya yang membuatnya berada pada posisi tersebut” (oleh Stanley Huffty).

Menurut Pdt. Bill Hybels, di gerejalah tempat paling sarat dengan kepemimpinan. Maksudnya untuk mendapat kepemimpinan seringkali orang menggunakan uang, ancaman, kuasa untuk mempengaruhi orang. Tapi di gereja kepemimpinan sejati seharusnya mempengaruhi orang dengan pengaruh (kasih, kebenaran firman, dsb).
Kepemimpinan sejati karena pengaruh akan membuat orang lain bersedia untuk berpartisipasi dalam apa yang kita tuju dan kerjakan.

No comments:

Post a Comment