Friday, September 6, 2013

Doa Terobosan



Judul: Doa Terobosan: Pendekatan baru terhadap Doa Bapa Kami
Penulis: Elmer L. Towns
Penerbit: Metanoia, 2001

Pembukaan oleh Pdt. Yongi Cho, sehingga membaca buku ini dengan waspada karena banyak kritik tentang ajaran Yonggi Cho tentang “doa yang selalu terkabul.” Namun ternyata penulis menulis dengan posisinya sendiri.

Penulis meyakinkan pembaca bahwa Doa bapa kami bukan sekedar untuk ritual ibadah, untuk didoakan bersama-sama di jemaat tapi juga untuk pribadi orang percaya dan bisa pada segala waktu.

Doa bukan sekedar lama tapi tingkatannya, dari sekedar di bibir atau hanya diucapkan saja sebagai doa, naik ke tingkatan pemikiran yaitu setiap kalimat kita mengerti apa artinya dan sungguh-sungguh kita katakan, hingga tingkat doa yang muncul dari hati yaitu doa telah menjadi pembicaraan antara kita dengan Allah secara hati ke hati/terbuka.

Dia menegaskan doa bukan sebagai penyampaian catatan permohonan untuk dimintakan kepada Tuhan, tapi  yang pertama dan terutama adalah menyembah Allah, berkomunikasi dengan Allah, mendengarkan Dia. Doa Bapa Kami menegaskan hal ini, bahwa dalam berdoa yang paling penting pertama-tama adalah Tuhan. Itulah sebabnya bagian pertama dari doa Bapa Kami adalah tentang Tuhan.

Doa Bapa Kami penting untuk didoakan karena memiliki (paling sedikit) 7 fungsi:
1. Anda mengagungkan Allah setiap hari, setiap saat. Ini berarti anda menjadi penyembah Allah (worshipers).
2. Hidup menurut prinsip-prinsip kerajaanNya. Berarti anda belajar hidup sebagai warga kerajaan Allah bukan hidup sebagai manusia duniawi yang dikuasai nafsu dan dosa.
3. Allah membimbing anda untuk menggenapi kehendakNya. Sehingga kehidupan kita berarti dan ikut serta menjalankan rencana serta kehendakNya.
4. Menerima lebih banyak jawaban dari Allah. Kita berkomunikasi dengan Allah dan menerima bimbinganNya dengan lebih baik.
5. Dibersihkan dari dosa, baik secara status maupun perasaan. Diingatkan akan karya pengampunan Tuhan serta mengalami pengampunan itu dalam kehidupan kita serta berbagi pada yang lain.
6. Allah memberi kemenangan. Allah yang memberikan kekuatan kepada kita untuk berjuang dan menang.
7. Allah memberi perlindungan. Allah yang melindungi kita dari roh dan kuasa jahat.

Dalam bab-bab berikutnya penulis menjabarkan bagian per bagian dari Doa Bapa Kami agar para pendoa Bapa Kami dapat memahami doa Bapa Kami dan mendoakannya dengan pikiran yang jelas akan apa artinya sekaligus mendoakannya dengan hati karena doa ini membawa pendoa berkomunikasi dengan Allah.

-Mendekati Allah dengan benar: Allah sebagai Bapa anda. Dijelaskan bahwa perkataan Bapa kami bukan sekedar menunjukkan bahwa doa ini harus dipanjatkan oleh kami (jemaat banyak) tapi kata bapa kami juga menunjukkan bahwa pendoa datang bersama dan melalui Yesus untuk bertemu Allah sang Bapa (kata kami merujuk pada pendoa dan Yesus yang membawa kita menghadap hadirat Allah Bapa).

Permohonan I: Dikuduskanlah namaMu: menunjukkan pertama-tama dan terpenting adalah menguduskan, menghormati, memuji Tuhan. Dikuduskan bukan berarti Tuhan perlu dikuduskan karena kurang kudus, melainkan kita mengakui dan memuji kekudusanNya. Dia yang tidak berdosa, Dia sang pencipta, Dia yang maha.

Permohonan II: Datanglah kerajaanMu: pendoa belajar prinsip-prinsip kerajaan Allah.
Pendoa diingatkan bahwa hadirat Tuhan yang indah dan penuh berkah itu kiranya tidak hanya nyata di surga, tapi juga nyata di bumi. Hadirat Tuhan dapat nyata di bumi melalui umatNya di bumi ini. Dengan doa ini maka pendoa diingatkan dan dikuatkan untuk menerapkan prinsip-prinsip kerajaan Allah di bumi.

Permohonan III: jadilah kehendakMu: tunduk kepada rencana Allah bagi anda.
Pendoa tidak menyandarkan diri pada kehendak atau ambisi pribadi, tidak juga putus asa kehilangan arti hidup. Melainkan melalui doa ini pendoa belajar tunduk kepada kehendak Tuhan bagi hidup kita.

Engsel: di bumi seperti di surga: meringkas bagian Tuhan sebelum beralih ke bagian manusia.
Setelah kita menghadap Tuhan maka tibalah kita pada kondisi kita sebagai manusia. Tuhan peduli kepada ciptaanNya, Tuhan peduli kepada umatNya.

Permohonan IV: berilah kami makanan: mendoakan keperluan hidup kita agar dapat tetap hidup memulikanNya. Makan melambangkan seluruh kebutuhan jasmaniah kita. Permohonan agar Tuhan menyediakan kebutuhan kita, sehingga kita dapat hidup untuk memuliakan Allah.

Permohonan V: Ampunilah kami…: agar kita mendapat pengampunan dan merasa bersih. Mengingatkan pendoa akan karya pengampunan Tuhan serta bermohon agar karya pengampunan itu nyata terasa dalam hidup pendoa, serta ternyata bagi orang lain yang membutuhkan pengampunan.

Permohonan VI: jangan bawa kami dalam pencobaan: bukan berarti tidak ada pencobaan melainan ini mengajak pendoa untuk mengungkapkan kerinduan hati yang ingin tidak hidup dalam dosa, tidak ingin jatuh dalam dosa dan kerinduan ini kita serukan pada Tuhan agar Tuhan ikut campur menolong.

Permohonan VII: lepaskan dari yang jahat: mengingatkan pendoa bahwa iblis dan setan itu nyata dan menyadari bahwa iblis berusaha menghancurkan anak-anak Allah maka kita dalam pertempuran, kita minta Allah melindungi kita dalam pertempuran ini.

Jadi buku ini membawa doa Bapa Kami sebagai sesuatu yang pribadi dan tak sekedar pengulangan belaka atau mantra tapi adalah formula doa yang menuntun kita untuk berdoa dengan lengkap kepada Tuhan setiap saat. Doa Bapa Kami dapat membuat terobosan dalam kehidupan rohani karena menuntun kita berdoa dengan benar dan mendalam.

+   ada panduan P.A  (pendalaman alkitab) dan panduan berdoa sehingga sangat membantu pembaca yang rindu untuk mendalami dan mempraktekkan.