Wednesday, August 21, 2013

Allah Tritunggal



Judul: Allah Tritunggal
Penulis: Stephen Tong
Penerbit: LRII/Momentum 1992


Apakah Teologi itu? Pentingkah berteologi itu? Atau sekedar perasaan? Hal-hal itu dibahas dalam pembukaan buku ini. Saat ini teologi seringkali dianggap sebagai musuh dari iman percaya yang tulus, teologi sering dianggap sebagai rasionalisasi atau intelektualisasi yang membawa iman semakin jauh dari Tuhan. Namun penulis menunjukkan bahwa semua orang berteologi, baik ateis atau teis, baik protestan atau karismatik. Temukan alasannya di buku ini.

Teologi juga penting karena dengan mengenal Allah melalui FirmanNya maka  makin mengenal diri sendiri. Teologi tidak hanya membuat kita mengenal Allah tapi juga mengenal diri kita sendiri.

Salah satu bagian terpenting teologi adalah tentang doktrin/pengajaran Allah Tritunggal
1.       Allah lebih besar dari kita, tidak dapat dimengerti sepenuhnya tapi bukan berarti tidak bisa dimengerti sepantasnya. Artinya adalah walaupun kita tidak bisa memahami Allah secara sepenuhnya (100%), tapi kita bisa memahami Allah sejauh Dia menyatakan diri kepada kita, seperti bahwa Allah itu kasih, berkuasa, pencipta.
2.       Walaupun supra rasional tapi bukan kontra rasional. Artinya adalah doktrin tritunggal bukannya tidak masuk akal, tapi melampaui akal manusia yang terbatas. Bukan kontradiksi tapi paradoks.

Tritunggal bukanlah hasil spekulasi iman tapi dari wahyu Allah, tersurat dan tersirat dalam Alkitab.
Ada 2 pandangan ekstrem tentang doktrin Tritunggal dalam sejarah kekristenan:
-pandangan yang menganggap adanya 3 allah.
-pandangan yang menganggap adanya satu allah saja yang menyatakan diri dalam 3 keadaan yang berbeda.

Sesungguhnya doktrin Allah tritunggal adalah doktrin monoteisme, yaitu percaya kepada Allah yang esa/tunggal. Dan allah itu mempunyai 3 pribadi yang disebut Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Masing-masing pribadi adalah Allah dan memiliki esensi yang sama. Pemaparan ini terjadi secara progressive revelation yaitu makin lama makin jelas, dalam PL kurang jelas, tapi dalam PB menjadi jelas. Jadi monoteisme Kristen lebih lama lebih jelas, yaitu Tritunggal.

Penjelasan berikutnya tentang Kristus yang adalah pribadi Allah.
-Yesus bukan sekedar manusia biasa tapi adalah illahi karena penggenapan nubuatan akan messias
-Perkataan Kristus sendiri, kesaksian dari kitab injil yohanes dan kisah para rasul

Penjelasan tentang Roh Kudus yang adalah pribadi Allah
-Roh Kudus adalah kebenaran dan menyatakan kebenaran. Roh Kudus memberikan kebenaran kepada intelek manusia bukan menghilangkannya.
-Roh Kudus memiliki emosi
-Roh Kudus memiliki kemauan, kebebasan, ketetapan

Ada penjelasan tambahan tentang sejarah singkat doktrin tritunggal. Memang dari zaman rasul-rasul manusia yang terbatas terus berusaha untuk memahami kebenaran tentang Tuhan, tentang Allah tritunggal. Namun seiring waktu berlalu umat Kristen akhirnya mampu untuk memformulasikan doktrin Tritunggal dengan bertanggung-jawab sesuai alkitab. Ini disebut pengajaran yang ortodoks. Namun ada pula yang anggap Yesus bukan Allah, ada yang anggap Yesus ciptaan terhebat, ada yang anggap Yesus bukan sungguh-sungguh manusia hanya penampakan. Ada juga yang anggap Allah itu betul-betul tiga allah. Doktrin yang tidak ortodoks ini biasanya dianggap bidat.

Jadi doktrin Allah tritunggal adalah unik kekristenan. Dokrin ini diajarkan Alkitab walaupun sulit.  Doktrin ini menjadi dasar pengajaran gereja segala abad. Dengan mengenal Allah kita mengenal diri sendiri, tidak mudah diombang-ambingkan ajaran-ajaran lain serta hidup dalam takut akan Tuhan dan mengabdi serta menikmatiNya.

+Teologi memang diabaikan akhir-akhir ini sehingga buku ini baik untuk koreksi pengabaian ini.
+Bahasa tidak sulit walaupun topik sulit. Argumentasi mudah dipahami.
-Kategori sub-tema yang kadang akal pembahasannya tidak sesuai atau melebar.

Baptisan dan Karunia Roh Kudus



Judul: Baptisan dan Karunia Roh Kudus
Penulis: Stephen Tong
Penerbit: LRII/Momentum 1996
Jumlah halaman: 164 


Penulis buku ini mengajak umat Kristen untuk berpikir baik-baik, apakah semua kuasa supranatural berasal dari Allah. Apakah kejadian-kejadian supranatural di gereja, yang dilakukan oleh pendeta, yang terjadi saat berdoa dan memuji Tuhan adalah pasti berasal dari Tuhan? Fenomena-fenomena supranatural memang kerap diharapkan terjadi saat seseorang mengalami “baptisan Roh Kudus” , serta diharapkan orang yang “dipenuhi Roh Kudus” mengalami kejadian supranatural seperti bahasa lidah dan bernubut. Namun penulis buku ini mengingatkan bahaya dari “suka hal-hal fenomenal atau supranatural” ini.

Berkenaan dengan topik utama buku ini maka dijelaskan tentang 7 (tujuh) kali istilah “Baptisan Roh Kudus” dalam Alkitab. Banyak keyakinan tentang perlunya baptisan Roh Kudus berasal dari kutipan di Kitab Kisah para rasul. Padahal kejadian turunnya Roh Kudus yang fenomenal (luar biasa) berkaitan dengan peristiwa turunnya Roh Kudus di Kisah Para Rasul dan perintah menjadi saksi Tuhan dari Yerusalem hingga ke ujung bumi. Kesimpulan dari pembahasannya adalah baptisan Roh kudus tidak terulang dalam sejarah karena kejadian itu untuk menunjukkan persatuan orang Kristen dengan tubuh Kristus pada saat itu (dalam konteks Yerusalem hingga ke ujung bumi). Baptisan Roh Kudus seperti dalam Kisah Para Rasul bukan keharusan yang terus terjadi dalam Kekristenan saat ini.

Baptisan Roh Kudus yang benar sebutannya adalah dibaptis dengan Roh Kudus/di dalam Roh Kudus, karena yang membaptis adalah Kristus. Jadi barang siapa mengakui dosa-dosanya dan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Penyelamat maka Yesus membaptis orang tersebut dengan Roh Kudus sehingga dosanya diampuni serta menjadi bagian dari kerajaan Allah.

Apakah perlu baptisan ulang? Terutama dari yang baptisan percik untuk dibaptis selam. Dalam buku ini dijabarkan bahwa ada dasar alkitab untuk baptisan percik. Jadi baptisan percik itu sah dan alkitabiah, tidak perlu baptis ulang, apalagi jika sudah dalam nama Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus.

Perlukah gejala-gejala “fantastik” saat penerimaan Roh Kudus (glosolalia, ketawa-ketawa)? Yang perlu adalah pertobatan kepada Tuhan, tidak ada manifestasi lain yang mutlak. Karunia Roh Kudus bukan untuk pamer tapi untuk pelayanan dalam gereja, jadi karunia Roh bukan sekadar bahasa Roh dan nubuat saja, tapi masih banyak yang lain. Bahasa roh juga bisa tapi ada syaratnya jika di jemaah, yaitu teratur dan ada yang menerjemahkan.

Adalah kerasukan Roh Kudus? Bisakah orang sebut diri Yesus atau Tuhan saat kerasukan Roh. Bisakah seseorang fungsi intelek dan diri hilang lalu saat dikontrol oleh Roh Kudus? Berdasarkan kesaksian alkitab hal ini tidak terjadi kepada orang yang benar-benar dipakai oleh Tuhan. Roh kudus tidak menghancurkan identitas pribadi seseorang, Roh kudus juga tidak merasuki orang.

Ada tanya jawab ada di bagian akhir berkenaan dengan baptisan dan karunia Roh Kudus, terutama tentang ajaran-ajaran populer.

+Buku yang baik untuk memberikan penjelasan tentang baptisan dan karunia Roh Kudus dari perspektif protestan injili karena hal ini lebih banyak diserukan dari kalangan karismatik. Para pembaca akan diuntungkan dengan perbandingan ini sehingga pemikiran bisa lebih seimbang.

+Banyak kisah dan nama yang bisa menimbulkan kekagetan. Tapi terbuka untuk dicek apakah kisah-kisah dan pengajaran yang dikritik itu benar.

+Bahasa yang mudah dipahami.

- Dalam pembahasan kadangkala banyak cerita atau penjelasan lain yang membuat pokok bahasan jadi kabur.