Friday, December 14, 2012

Selamat Natal: 33 Renungan tentang Natal



Judul: Selamat Natal: 33 Renungan tentang Natal
Penulis: Andar Ismail
Penerbit: BPK Gunung Mulia, 2009 (cet.16)
Kategori Buku: Renungan Kristen

Andar Ismail adalah dosen di STT Jakarta dan telah menerbitkan lebih dari 20 buku dalam seri “Selamat”. Ada selamat melayani Tuhan, selamat bergumul, selamat berteman dan sebagainya. Jadi seri ini memberikan renungan yang berkaitan dengan topik yang dicantumkan di judulnya. Pada kali ini saya akan membahas tentang “Selamat Natal” karena kita sedang dalam masa menjelang Natal.

Andar Ismail adalah penulis yang unik, di satu sisi dia adalah seorang akademisi/theolog, tapi di sisi lain dia mampu membawakan perenungan yang dalam dengan bahasa dan cerita yang dapat dimengerti oleh pembaca. Bahasa gaulnya dia dapat membuat pembaca dan jemaat “ngeh” akan perenungan penting yang dia sampaikan.

Pada bagian awal dia langsung menhentak dengan tulisan bahwa Natal itu gampang-gampang sulit, gampang untuk diikuti dan disadari maknanya tapi juga sulit, karena jika tidak hati-hati Natal akhirnya sekedar menjadi perayaan sia-sia, kesibukan sia-sia, dan akhirnya tidak membawa pengaruh baik apa pun bagi kita.

Dia mengajak kita untuk merenungkan 33 hal dalam buku ini. Misalkan tentang tanggal lahir Yesus apakah benar-benar tanggal 25 Desember? Dia memaparkan penjelasan yang   Pengorbanan Tuhan bukan sekedar dongeng, tapi dia sungguh-sungguh pernah hadir di dunia ini, pernah ada di dunia ini sebagai manusia, demi saya dan anda.

Dia juga mengajak kita untuk merenungkan tentang tempat kelahiran Yesus. Menurut satu versi Yesus lahir di kandang karena tidak dapat tempat di penginapan. Biasanya memang di penginapan selalu ada kandang yaitu tempat bagi kendaraan para tamu seperti kuda atau keledai. Dan palungan adalah tempat makan binatang yang bau dan kotor.
namun di versi lain, versi timur tengah, yesus dilahirkan di suatu rumah, tapi di rumah yang dibagian paling jelek yaitu bersama dengan binatang peliharaan. Biasanya rumah di timur tengah ada ruang tamu dan ruang atas, sedangkan di ruang tengah dipakai jg utk binatang. Kemungkinan rumah sanak saudara Yusuf dan mungkin sudah penuh dengan kerabat lain.
Apapun juga, Andar Ismail mengajak kita bawa pesannya tetap sama, yaitu kelahiran Yesus menunjukkan kesahajaan dan juga ketersisihan dan ketiadaan tempat di dunia ini.

Lalu dia juga membicarakan tentang bintang yang menuntun orang majus. Apakah bintang itu? Ada sedikit penjelasan dari berbagai pihak seperti konjungsi planet, planet venus, nova (bintang meledak) dsb. Tapi intinya sang penulis mengajak kita untuk merenungkan, bahwa berita alkitabiahnya adalah Tuhan mengatur dan menggunakan bintang (alam semesta) untuk kepentingannya. Bukan sebaliknya, bintang-bintang justru mengatur hidup kita (zodiac, dll) seharusnya kita menyembah Dia, yg mencipta dan mengatur bintang-bintang.

Pada bagian akhir dari program ini saya juga akan mencukil satu bagian yang cukup menarik dalam penggunaan kata. Andar Ismail bercerita tentang tangan. Allah bisa bersikap terhadap dunia: 1.lepas tangan; 2.gatal tangan; 3.angkat tangan. Tapi bukan salah satu itu yang diambil, melainkan turun tangan. Itulah Natal, Allah turun tangan menyelamatkan manusia.

Selamat menyongsong Natal, para pendengar sekalian. Imanuel, Allah beserta kita.

No comments:

Post a Comment